Bermodal Kecintaan Pada Domba Telah Ada Lebih Dari 80 Peternak
Kades Igirmranak Joko Disadono tergolong sabar. Meski memimpin Desa terpencil di bawah kaki gunung perahu dengan luas kawasan desa hanya 1,10 kilometer ia tetap tak mau ketinggalan dengan para Kades desa lain yang cukup maju. Demi menciptakan kampung Domba Wonosobo (Dombos) kini bersama warga ia lagi giat-giatnya membudidayakan binatang tersebut. Bagaimana kondisinya?
Wonosobo - Hidup berada di kawasan dingin yang jarang sekali tersinari cahaya matahari tak menyurutkan Kades Igirmranak Kecamatan Kejajar menggagas kampung Dombos. Yakni sebuah kampung yang mayoritas penduduknya memelihara ternak kambing asli Wonosobo ini. Gagasan itu telah teraplikasi dari adanya 80 peternak yang memelihara lebih dari 200 ekor. Padahal jumlah kepala keluarga (KK) di desa yang letaknya cukup terpencil itu 213 KK. Bahkan penduduknya cuma 685 jiwa.
Ketika koran ini mendatangi desa tersebut binatang itu menyembur-nyemburkan ujung bibirnya. Dengan dibuatkan kandang khusus di mana letak makanan dan badan mereka dipisahkan membuat hewan berbulu putih layaknya sutra itu sangat nyaman. Apalagi di sampingnya terdapat puluhan karung rumput hijau. Tentu saja membuat binatang itu tak bosan melahap tiap kali diberi makanan.
“Ini sesuai keinginan pak bupati dan ibu wakil bupati Wonosobo yaitu menciptakan satu desa satu produk. Ya jujur saja di Desa kami memang tak memiliki kekayaan alam yang bisa dihandalakan untuk wisata namun dengan membuat kampung dombos ini orang akan tertarik untuk berbondong-bondong datang ke desa kami,” katanya sambil menunjukkan puluhan Dombos yang sedang mengembek dengan keras Kamis (31/3).
Untuk harga Dombos menurut Joko memang harganya saat ini lagi jatuh. Yakni Rp 3 juta setengah per ekor. Padahal pada tahun-tahun sebelumnya hargan satu ekor dombos mencapai Rp 10 juta. Namun karena penduduk setempat telah menguatkan komitmennya memelihara Dombos hanya semata-mata berdasarkan hobi dan kecintaan pada binatang tersebut akhirnya soal harga tak menjadi kendala. Warga tetap bersemangat memelihara dombos.
“Tiap pagi warga merumput. Satu kandang pekerjaan itu bisa disokong oleh lima warga karena pemeliharaan Dombos dipelihara berdasarkan kelompok di masing-masing RT,” kata Kades yang di desanya tiap kali jam 12.00 WIB ke atas pasti turun hujan tersebut.
Meskipun kedinginan air dan udara di desa yang cukup tinggi tersebut namun dombos-dombos tampak sehat. Bulu mereka yang tebal seakan menjadi pelindung badan dari serangan hawa dingin yang tiap saat menyerang. Bahkan dari badan dombos tersebut tak menimbulkan aroma tak sedap justru malah dari binatang itu tak menimbulkan bau sama-sekali. Yang hanya bau rumput yang masih segar yang diambil pemiliknya dari kebun.
Salah seorang peternak dombos Munadhom mengaku harga anak dombos yang baru lahir sebesar Rp 500 ribu. Di kandang ternaknya terdapat 10 ekor dombos yang usianya sudah tua.”Ya tiap pagi dan sore pasti selalu dibersihkan kotorannya, diberi minum juga.Binatang ini sudah dipelihara warga Igirmranak sedari dulu,” tuturnya.
Kendati masih sebatas gagasan namun Kades Joko mengaku sudah menyiapkan lahan, kandang yang menjadi pusat penakaran ternak Dombos tersebut. Tiap kali binatang itu beranak warga disarankan tidak menjualnya supaya jumlahnya lebih banyak dan tiap rumah warga dapat memiliki dombos dengan jumlah minimal 8 ekor di kandang tiap rumah mereka. [R/Yudi]
saya tertarik untuk membeli dombos warga igirmranak ini untuk saya kembangkan di daerah kami, kabupaten berau kalimantan timur.
BalasHapusapakah warga bisa mengirimnya?
kalau bisa berapa harga per ekornya?..
minimal kami akan membeli satu truck
demikian terima kasih
ttd
nugroho
081347194331
saya tertarik untuk membeli dombos warga igirmranak ini untuk saya kembangkan di daerah kami, kabupaten berau kalimantan timur.
BalasHapusapakah warga bisa mengirimnya?
kalau bisa berapa harga per ekornya?..
minimal kami akan membeli satu truck
demikian terima kasih
ttd
nugroho
081347194331
saya tertarik untuk membeli dombos warga igirmranak ini untuk saya kembangkan di daerah kami, kabupaten berau kalimantan timur.
BalasHapusapakah warga bisa mengirimnya?
kalau bisa berapa harga per ekornya?..
minimal kami akan membeli satu truck
demikian terima kasih
ttd
nugroho
081347194331