Surabaya - Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meluncurkan lima "game" edukasi yakni "Mbatik Yuk", "Perjalanan Kartini", "Simulasi Hacker ID", "Simulasi Jinak Bom", dan "IP Sims" (Simulasi Jaringan Komputer).
"Game itu bisa positif dan negatif, karena itu kami menyambut Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dengan mempersembahkan game edukasi guna memerangi pengunaan teknologi untuk kemungkaran," kata dosen pembimbing, Imam Kuswardayan SKom MT, di Surabaya, Rabu.
Ia mengemukakan hal itu saat peluncuran lima game edukasi untuk memeriahkan Festival Seni dan Teknologi pada 29-30 April yang dirangkai dengan Pekan Ilmiah Mahasiswa ITS (PIMITS) 2011 pada 1-5 Mei di Grha ITS Surabaya.
"Ada 17 game edukasi yang dirancang para mahasiswa, tapi sudah sembilan game edukasi yang dipublikasikan yakni pertempuran 10 November (P10Ner), Palagan Ambarawa, Merapi Boy, Merapi Joy, dan lima game edukasi yang diluncurkan saat ini," katanya.
Game edukasi "Mbatik Yuk" dirancang lima mahasiswi Fakultas Teknologi Informasi (FTIf) ITS yakni Himmatul Azizah, Ratri, Intan Dzikria, dan Sangkurnia Sekar Arom.
"Banyak orang memakai batik, tapi banyak orang yang tidak tahu cara membatik, termasuk tahapan-tahapannya, karena itu kami merancang game dengan skets pen agar seperti membatik dengan canting, sebab kalau pakai `mouse` akan berbeda dengan canting," kata Ratri.
Game itu menceritakan Sinta yang merupakan gadis kota yang sedang berlibur ke rumah neneknya di desa yang kebetulan pemilik industri batik dan akhirnya meminta cucunya untuk belajar membatik melalui bimbingannya.
"Ada empat tahap membatik yakni isen-isen atau menebalkan pola, mbliriki atau mewarnai pola, mbironi atau mencelupkan kain ke zat pewarna, dan nglorod atau merebus di air panas agar malam meleleh. Semuanya tahapan itu ditempuh dengan tiga level yakni mudah, sedang, dan rumit. Semuanya ada skor," katanya.
Untuk game edukasi "Perjalanan Kartini" dirancang tujuh mahasiswa Magister Informatika yakni Galih Candra Setiawan (manajer proyek), Arief Prasetyo (tukang koding), Fariz Andri Bakhtiar (pengisi suara dan bunyi), Fariz Andri Bakhtiar (perancang peta dan bangunan dalam game), Rizky Noviasri (pembuat gambar dan animasi), dan I Gusti Lanang Putra Eka (dokumentasi).
"Kami merancang game dengan sistem RGP (role playing game) dengan penggalan cerita mulai masa kecil Kartini yang membeli gula aren, masa sekolah, masa pingit, dan sebagainya," kata Galih Candra Setiawan.
Untuk game edukasi lainnya bersifat simulasi yakni Simulasi Hacker ID, Simulasi Jinak Bom, dan IP Sims atau Simulasi Jaringan Komputer. [R/Ant]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar