Blora - Dokter ataupun bidan yang melayani peserta keluaraga berencana (KB), hendaknya memperhatikan kenyamanan dan keamanan akseptor (peserta KB). Pasalnya, mereka datang datang dalam keadaan sehat, sehingga jangan sampai pulang malah membawa penyakit.
Hal tersebut dikemukakan dokter Nur Istifah di hadapan para dokter dan bidan yang mengikuti pelatihan teknik pemasangan dan pencabutan IUD dan Implant di Hotel Al-Madina, Jumat (11/3/2011). "Akseptor datang datang dalam keadaan sehat, jadi jangan sampai tertular penyakit," katanya.
Istifah menambahkan, saat ini, peserta KB juga tidak bisa menjadi objek yang harus menurut apa kata dokter atau bidan saat ingin KB. "Peserta KB bebas memilih, disesuaikan dengan kondisi kesehatan. Jika IUD, cocok atau tidak? Jika menginginkan suntik, juga harus dipertimbangkan apakah cocok dengan kondisi akseptor. Tetapi yang jelas, semua harus berdasarkan pertimbangan demi kenyamanan dan keamanan peserta KB," tutur dokter yang bertugas di Puskesmas Ngawen ini.
Kepala Bidang (Kabid) KB pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB), Edi Widodo SE mengatakan, pelatihan teknik pemasangan dan pencabutan IUD dan Implant itu bertujuan untuk memaksimalkan pelayanan KB kepada masyarakat. "Dengan ini, harapannya nanti pelayanan KB semakin maksimal, mudah, dan bisa menjangkau hingga masyarakat di pelosok pedesaan," tuturnya. [R/CN]
Hal tersebut dikemukakan dokter Nur Istifah di hadapan para dokter dan bidan yang mengikuti pelatihan teknik pemasangan dan pencabutan IUD dan Implant di Hotel Al-Madina, Jumat (11/3/2011). "Akseptor datang datang dalam keadaan sehat, jadi jangan sampai tertular penyakit," katanya.
Istifah menambahkan, saat ini, peserta KB juga tidak bisa menjadi objek yang harus menurut apa kata dokter atau bidan saat ingin KB. "Peserta KB bebas memilih, disesuaikan dengan kondisi kesehatan. Jika IUD, cocok atau tidak? Jika menginginkan suntik, juga harus dipertimbangkan apakah cocok dengan kondisi akseptor. Tetapi yang jelas, semua harus berdasarkan pertimbangan demi kenyamanan dan keamanan peserta KB," tutur dokter yang bertugas di Puskesmas Ngawen ini.
Kepala Bidang (Kabid) KB pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB), Edi Widodo SE mengatakan, pelatihan teknik pemasangan dan pencabutan IUD dan Implant itu bertujuan untuk memaksimalkan pelayanan KB kepada masyarakat. "Dengan ini, harapannya nanti pelayanan KB semakin maksimal, mudah, dan bisa menjangkau hingga masyarakat di pelosok pedesaan," tuturnya. [R/CN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar