Wonosobo - Sebanyak 3500 personel Banser siaga untuk menanggulangi berbagai bentuk bencana yang terjadi di Kabupaten Wonosobo. Kesiapan itu diwujudkan dengan dibentuknya Tim SAR yang bakal dilaunching Sabtu (2/5) lalu. Berbagai atraksi bakal memeriahkan ratusan pengunjung yang mengunjungi alun-alun Wonosobo.
Ketua Banser Wonosobo Amirudin mengatakan pihaknya bekerjasama dengan SAR Wonosobo dan Provinsi Jawa Tengah dalam melatih sedikitnya 150 personel dari 15 kecamatan. Pelatihan berbagai materi terkait dengan perangkat teoritis dan praktek bagi petugas SAR tersebut dilangsungkan di BLK Wonosobo selama empat hari dari (30/4-4/5) tahun ini.
“Nama SAR kami bernama SAR Kolodete. Itu tokoh legendaris Wonosobo yang diyakni mbahu rekso pegunungan Dieng,” kata Amir Kamis (29/4).
Selain di BLK, lanjut Amir, untuk praktik pelatihannya akan diadakan di tempat wisata Telaga Menjer, Kalianget dan sekitar sungai Serayu.Personel SAR Kolodete akan siaga 24 jam ketika terjadi bencana baik angin putting beliung, tanah longsor maupun kebakaran.
“Ini untuk mengoptimalkan sumberdaya manusia agar lebih professional melalui SAR. Karena itu kami menjalin kerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Pemkab Wonosobo,” tandas dia.
Terkait berbagai atraksi pasukan banser saat launching menurutnya antara lain atraksi kekebalan, peragaan tarung menggunakan senjata dan senapan. Juga berguling-guling diatas duri pohon salak.”Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid yang juga anggota DPRRI bakal menyambut acara tersebut,” papar dia.
Kepala SAT Korcab Banser Kabupaten Wonosobo Kurnianto menambahkan terkait isu radikalisme yang terus menghangat pihaknya menolak. Kurnianto memandang bahwa radikalisme yang mengatasnamakan agama dengan melakukan pembunuhan, pengeboman terhadap penegak hukum, pengrusakan tempat ibadah dan fasilitas umum tidak sesuai dasar negara Indonesia.“Kami menolak segala bentuk radikalisme ,” tegas Kurnianto. [R/Yudi]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar