Jakarta - Situasi persepakbolaan Indonesia terkini sudah memunculkan wacana peleburan kompetisi Indonesia Super League (ISL) dengan Liga Primer Indonesia (LPI). Wacana itu dapat sambutan positif dari Irfan Bachdim yang bermain di LPI.
Lewat rilis resmi FIFA pekan lalu, induk organisasi sepakbola sedunia tersebut kembali mengingatkan PSSI agar segera bisa "mengambil alih kendali atas liga yang telah memisahkan diri", yang merujuk kepada LPI.
Sejauh ini LPI memang tidak berada di bawah PSSI sebagai induk organisasi di Indonesia. PSSI sendiri telah memiliki kompetisi level teratas yang diberi nama ISL.
Walhasil, PSSI yang tidak mengakui LPI pun menuding kompetisi itu ilegal. Pada dua kesempatan terpisah Sekjen PSSI Nugraha Besoes bahkan menyamakan LPI seperti kompetisi tarkam dan liga hukuman.
Apapun, FIFA telah bersuara memaksa PSSI dan LPI berkompromi. Berkaitan dengan itu, muncullah wacana untuk melebur kompetisi LPI dan ISL kendati secara teknis kedua kubu masih bersikeras dengan komposisi yang diinginkan pihaknya masing-masing.
Tanpa mengomentari kendala teknis tersebut, Irfan yang membela Persema --pemuncak klasemen sementara LPI-- menyambut positif wacana itu.
"(Penggabungan) Itu bagus sekali, bisa menciptakan kompetisi yang lebih oke," sahutnya saat bercakap-cakap dengan detikSport di kantor detikcom di bilangan Warung Buncit, Jakarta Selatan, Selasa (14/3/2011).
Menurut pemain yang juga berharap bisa kembali membela timnas Indonesia tersebut, peleburan ISL dan LPI berpotensi melahirkan iklim kompetisi yang lebih kompetitif. Pada akhirnya ini akan menghibur para penikmat sepakbola di Tanah Air.
"Kalau gemar sepakbola pasti akan suka jika kompetisi jadi semakin bagus. Orang pasti ingin kompetisinya jadi lebih baik," nilai Irfan. [R/dtc]
Lewat rilis resmi FIFA pekan lalu, induk organisasi sepakbola sedunia tersebut kembali mengingatkan PSSI agar segera bisa "mengambil alih kendali atas liga yang telah memisahkan diri", yang merujuk kepada LPI.
Sejauh ini LPI memang tidak berada di bawah PSSI sebagai induk organisasi di Indonesia. PSSI sendiri telah memiliki kompetisi level teratas yang diberi nama ISL.
Walhasil, PSSI yang tidak mengakui LPI pun menuding kompetisi itu ilegal. Pada dua kesempatan terpisah Sekjen PSSI Nugraha Besoes bahkan menyamakan LPI seperti kompetisi tarkam dan liga hukuman.
Apapun, FIFA telah bersuara memaksa PSSI dan LPI berkompromi. Berkaitan dengan itu, muncullah wacana untuk melebur kompetisi LPI dan ISL kendati secara teknis kedua kubu masih bersikeras dengan komposisi yang diinginkan pihaknya masing-masing.
Tanpa mengomentari kendala teknis tersebut, Irfan yang membela Persema --pemuncak klasemen sementara LPI-- menyambut positif wacana itu.
"(Penggabungan) Itu bagus sekali, bisa menciptakan kompetisi yang lebih oke," sahutnya saat bercakap-cakap dengan detikSport di kantor detikcom di bilangan Warung Buncit, Jakarta Selatan, Selasa (14/3/2011).
Menurut pemain yang juga berharap bisa kembali membela timnas Indonesia tersebut, peleburan ISL dan LPI berpotensi melahirkan iklim kompetisi yang lebih kompetitif. Pada akhirnya ini akan menghibur para penikmat sepakbola di Tanah Air.
"Kalau gemar sepakbola pasti akan suka jika kompetisi jadi semakin bagus. Orang pasti ingin kompetisinya jadi lebih baik," nilai Irfan. [R/dtc]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar