Rembang- Status pahlawan nasional tak lantas membuat kompleks makam RA Kartini mendapat perhatian ekstra dari Pemkab Rembang. Tahun ini, pemkab setempat hanya menganggarkan Rp 6 juta untuk perawatan salah satu tujuan wisata ziarah yang berlokasi di Desa/Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang itu.
Terakhir, pemkab sempat merenovasi makam dengan membuat pendapa di depan kompleks makam 2008 lalu. Namun karena kesalahan teknis, atap bangunan tersebut kini sudah bocor saat hujan deras turun.
“Kesalahan teknis pemasangan atap pendapa yang terlalu rendah dengan atap kompleks pemakaman itu tak diperhitungkan pengembang saat pelaksanaan pembangunan pendapa dilakukan,” ujar Suranto SH, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertran) Kabupaten Rembang, Selasa (19/4).
Disebutkan, Pemkab Rembang telah menunjuk Dinsosnakertrans setempat untuk mengurus perawatan makam pahlawan. Suranto menyebutkan, tahun ini pihaknya hanya mendapat alokasi anggaran Rp 30 juta untuk perawatan makam pahlawan di Rembang.
Penggunaan anggaran terbesar tersedot ke penataan makam pahlawan Giri Bhakti di Desa Kabongan Kidul untuk membuat sumur untuk peziarah dan mendukung penataan taman makam pahlawan. “Untuk makam kartini hanya dianggarkan Rp 6 juta. Itu pun untuk perawatan kecil saja,” jelasnya.
Suranto menambahkan, minimnya angaran perawatan makam tokoh emansipasi itu bukan bermaksud mengecilkan peran Kartini. Disebutkan, makam Kartini yang berada di komplek makam keluarga Djojo Adhiningrat, mantan Bupati Rembang, sehingga diperlukan izin dari pihak keluarga untuk menambah bangunan di areal pemakaman.
Sebagai tokoh pahlawan nasional, makam RA Kartini banyak dikunjungi peziarah, khususnya menjelang tanggal 21 April. Tahun ini, perayaan puncak peringatan Hari Kartini tingkat Jawa Tengah akan dipusatkan di Kabupaten Rembang. “Pemerintah pusat kabarnya akan mengucurkan anggaran untuk perawatan makam pahlawan nasional. Tapi jumlahnya berapa kami belum bisa memastikannya,” tandasnya. [R/CN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar