Kendati matanya bagian sebelah tidak bisa melihat secara sempurna, Rizky Nugroho Hery Baskoro tak putus asa menjalani hidupnya. Murid kelas VIII SMP Negeri 2 Selomerti ini memiliki multitalenta.Dia menjalani aktivitas di dunia musik, olah raga, seni peran, sekolah, hingga seni lukis.
Sare itu, Rizky Nugroho Hery Bhaskoro (15) duduk di ruang tamu. Dia ditemani Haryati, ibunya serta Jati Munandar guru privat seni lukisnya. Saat koran ini datang menyapa ramah ia lemparkan senyum. Dari kedua bibirnya merekah senyuman yang penuh tulus dan ceria. Tak tersirat sedikit pun di wajah remaja ini kesan putus asa. Sebaliknya ia tampak semangat belajar apa saja.
Ya, putra ke tiga pasangan Haryati dan ir Bambang Heryanto yang kini menjadi PNS di kantor DPPKAD Wonosobo ini memang multitalen. Pasalnya ia tak melulu hanya sekolah berbagai aktifitas lain ia lakoni diluar jam pelajaran sekolahnya. Sebut saja di bidang olah raga Rizky terbilang jago bermain basket, sepak bola, catur serta badminton. Namun semenjak mata kirinya sakit akibat mengalami kecekalaan terkena letusan petasan kini dia tidak diperbolehkan bermain olah raga berat. Maklum saja pengaruh sakit mata di sebelah kiri membuat keseimbangan fisiknya sedikit kurang normal seperti remaja lain.
“Rizky kecelakaan sewaktu masih duduk di kelas 5 SD. Walaupun berbagai usaha dilakukan untuk memulihkan penglihatan tetapi sampai sekarang matanya tetap tidak bisa melihat,” ujar ayahnya kepada Wonosobo Ekspres kemarin.
Ketika ditanya bagaimana rasanya saat pertama kali setelah terkena letusan petasa Rizki mengaku semula sempat drop. Namun atas dorongan kedua orang tua dan teman-temannya alumnus SD Negeri 1 Jaraksari itu kembali mencoba bangkit.
Kini setelah tak menekuni lagi dunia olah raga sebab atas dasar anjuran dokter namun saat ini dia lagi konsentrasi mengembangkan dunia seni music, acting serta lukis.Untuk bidang musik Rizky memiliki band bernama wulan music dibawah bimbingan bapak Totok.Melalui group musik debutan itu Rizky acap manggung dari satu tempat ke tempat yang lain.
Sejumlah prestasi didunia music juga pernah dia sabet. Paling tidak, bocah yang sejak kelas 4 SD menguasai alat musik keyboard, piano dan guitar ini pernah meraih penghargaan penampilan terbaik dalam acara apresiasi seni dan budaya daerah bagi pelajar SMP/SMA di Wonosobo. "Waktu itu saya masih kelas 7 SMP dan dinobatkan sebagai pemain keyboard tunggal terbaik", aku Rizky.
Di luar itu, Rizky juga kerap manggung dalam acara tujuh belasan, ulang tahun dan resepsi pernikahan atau sunatan warga setempat. Karena masih pelajar, tentu jam pentas itu dilakukan saat hari Minggu atau sore hari selepas jam sekolah.
Selain itu, bocah yang punya cita-cita jadi guru seni musik ini, pernah ikut pentas seni tari budaya daerah yang menampilkan tarian emblek atau kuda kepang dalam rangka HUT Kemerdekaan RI di Alun-Alun Wonosobo. Rizky tercatat bergabung di group kesenian tradisional "Retno Asri Budoyo" Jaraksari.
Tak hanya mahir di dunia musik. Sebab, Rizky pernah menjajal di dunia akting. Peran yang dia ambil adalah menjadi Si Bolang dalam acara "Si Bolang" di Trans TV. Saat itu dia tampil dalam aksi perang-perangan di komplek taman wisata alam Dieng dan membuat tembak-tembakan di seputar Telaga Menjer Garung.
Di waktu yang lain siswa kelahiran Wonosobo 29 November 2006 ini tampil lagi dalam acara, "Catatan Harian Si Unyil" di TV yang sama. Kala itu, dia memerankan bocah yang tengah membuat minuman segar khas Wonosobo, yakni Carica. Rizky mengaku senang bisa bermain dalam acara "Si Bolang" dan "Catatan Harian Si Unyil".
Main peran dalam acara di televisi, menurutnya, asyik juga. Sebab, harus mengetahui detail-detail acara yang akan dibawakan. Perlu beberapa kali latihan agar peranya tidak terlalu kaku.
"Peran alami sangat dibutuhkan dalam acara "Si Bolang" maupun "Catatan Harian Si Unyil" di televisi" katanya.
Dia merasa tak mengalami banyak kesulitan ketika harus melakukan shooting karena selama ini sudah biasa tampil di muka umum saat menyanyi, menari dan main keyboard atau piano. "Bila ada kesempatan lagi saya ingin tampil kembali di televisi", katanya.
Di bidang seni lukis juga tak kalah prestasi. Sebab, Rizky pernah masuk nominasi dalam acara
"The Ary Suta Center Children Painting Competition Award 2010", tingkat nasional di Jakarta. Beberapa kali dia juga ikut dalam ajang lukis di kotanya.
Guna menunjang kemampuan lukisnya dia berguru pada pelukis profesional Jati Munandar yang juga Direktur Event Organizer (EO) Mata Elang Wonosobo. Sedang les musik bersama Bapak Totok. Di rumahnya Rizky punya koleksi alat musik keyboard, piano dan guitar. Orang tuanya sangat mendukung aktifitas yang dilakoninya.
Karena banyak bergiat di dunia luar, Rizky tak mau ketinggalan dalam pelajaran di sekolah. Karena itu, selain les musik dan lukis, dia masih mengalokasikan waktu untuk les privat matematika dan bahasa Inggris. "Saya tidak mau gara-gara banyak kegiatan di luar prestasi di sekolah jadi jeblok. Saya ingin sukses di dunia hiburan dan sekolah", harapnya. [R/Yudi]
Sare itu, Rizky Nugroho Hery Bhaskoro (15) duduk di ruang tamu. Dia ditemani Haryati, ibunya serta Jati Munandar guru privat seni lukisnya. Saat koran ini datang menyapa ramah ia lemparkan senyum. Dari kedua bibirnya merekah senyuman yang penuh tulus dan ceria. Tak tersirat sedikit pun di wajah remaja ini kesan putus asa. Sebaliknya ia tampak semangat belajar apa saja.
Ya, putra ke tiga pasangan Haryati dan ir Bambang Heryanto yang kini menjadi PNS di kantor DPPKAD Wonosobo ini memang multitalen. Pasalnya ia tak melulu hanya sekolah berbagai aktifitas lain ia lakoni diluar jam pelajaran sekolahnya. Sebut saja di bidang olah raga Rizky terbilang jago bermain basket, sepak bola, catur serta badminton. Namun semenjak mata kirinya sakit akibat mengalami kecekalaan terkena letusan petasan kini dia tidak diperbolehkan bermain olah raga berat. Maklum saja pengaruh sakit mata di sebelah kiri membuat keseimbangan fisiknya sedikit kurang normal seperti remaja lain.
“Rizky kecelakaan sewaktu masih duduk di kelas 5 SD. Walaupun berbagai usaha dilakukan untuk memulihkan penglihatan tetapi sampai sekarang matanya tetap tidak bisa melihat,” ujar ayahnya kepada Wonosobo Ekspres kemarin.
Ketika ditanya bagaimana rasanya saat pertama kali setelah terkena letusan petasa Rizki mengaku semula sempat drop. Namun atas dorongan kedua orang tua dan teman-temannya alumnus SD Negeri 1 Jaraksari itu kembali mencoba bangkit.
Kini setelah tak menekuni lagi dunia olah raga sebab atas dasar anjuran dokter namun saat ini dia lagi konsentrasi mengembangkan dunia seni music, acting serta lukis.Untuk bidang musik Rizky memiliki band bernama wulan music dibawah bimbingan bapak Totok.Melalui group musik debutan itu Rizky acap manggung dari satu tempat ke tempat yang lain.
Sejumlah prestasi didunia music juga pernah dia sabet. Paling tidak, bocah yang sejak kelas 4 SD menguasai alat musik keyboard, piano dan guitar ini pernah meraih penghargaan penampilan terbaik dalam acara apresiasi seni dan budaya daerah bagi pelajar SMP/SMA di Wonosobo. "Waktu itu saya masih kelas 7 SMP dan dinobatkan sebagai pemain keyboard tunggal terbaik", aku Rizky.
Di luar itu, Rizky juga kerap manggung dalam acara tujuh belasan, ulang tahun dan resepsi pernikahan atau sunatan warga setempat. Karena masih pelajar, tentu jam pentas itu dilakukan saat hari Minggu atau sore hari selepas jam sekolah.
Selain itu, bocah yang punya cita-cita jadi guru seni musik ini, pernah ikut pentas seni tari budaya daerah yang menampilkan tarian emblek atau kuda kepang dalam rangka HUT Kemerdekaan RI di Alun-Alun Wonosobo. Rizky tercatat bergabung di group kesenian tradisional "Retno Asri Budoyo" Jaraksari.
Tak hanya mahir di dunia musik. Sebab, Rizky pernah menjajal di dunia akting. Peran yang dia ambil adalah menjadi Si Bolang dalam acara "Si Bolang" di Trans TV. Saat itu dia tampil dalam aksi perang-perangan di komplek taman wisata alam Dieng dan membuat tembak-tembakan di seputar Telaga Menjer Garung.
Di waktu yang lain siswa kelahiran Wonosobo 29 November 2006 ini tampil lagi dalam acara, "Catatan Harian Si Unyil" di TV yang sama. Kala itu, dia memerankan bocah yang tengah membuat minuman segar khas Wonosobo, yakni Carica. Rizky mengaku senang bisa bermain dalam acara "Si Bolang" dan "Catatan Harian Si Unyil".
Main peran dalam acara di televisi, menurutnya, asyik juga. Sebab, harus mengetahui detail-detail acara yang akan dibawakan. Perlu beberapa kali latihan agar peranya tidak terlalu kaku.
"Peran alami sangat dibutuhkan dalam acara "Si Bolang" maupun "Catatan Harian Si Unyil" di televisi" katanya.
Dia merasa tak mengalami banyak kesulitan ketika harus melakukan shooting karena selama ini sudah biasa tampil di muka umum saat menyanyi, menari dan main keyboard atau piano. "Bila ada kesempatan lagi saya ingin tampil kembali di televisi", katanya.
Di bidang seni lukis juga tak kalah prestasi. Sebab, Rizky pernah masuk nominasi dalam acara
"The Ary Suta Center Children Painting Competition Award 2010", tingkat nasional di Jakarta. Beberapa kali dia juga ikut dalam ajang lukis di kotanya.
Guna menunjang kemampuan lukisnya dia berguru pada pelukis profesional Jati Munandar yang juga Direktur Event Organizer (EO) Mata Elang Wonosobo. Sedang les musik bersama Bapak Totok. Di rumahnya Rizky punya koleksi alat musik keyboard, piano dan guitar. Orang tuanya sangat mendukung aktifitas yang dilakoninya.
Karena banyak bergiat di dunia luar, Rizky tak mau ketinggalan dalam pelajaran di sekolah. Karena itu, selain les musik dan lukis, dia masih mengalokasikan waktu untuk les privat matematika dan bahasa Inggris. "Saya tidak mau gara-gara banyak kegiatan di luar prestasi di sekolah jadi jeblok. Saya ingin sukses di dunia hiburan dan sekolah", harapnya. [R/Yudi]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar