Pengunjung

Jumat, 15 April 2011

80 % Anggota DPR Kurang Peka Sosial

Jakarta - Pembangunan Gedung DPR yang megah dan mewah, menunjukkan bahwa para wakil rakyat tersebut kurang peka membaca situasi dan kondisi bangsanya. Mereka kurang membaca karena sibuk melakukan lobi-lobi demi kepentingan pribadi dan kelompoknya saja.
"Jadi boro-boro ada waktu untuk baca. Dan bila saya perhatikan wajah-wajah anggota itu wajah-wajah kurang membaca. Marzuki Alie, juga kelihatan kurang membaca, jadi innocent saja wajahnya," kata seniman dan pelukis Hardi dalam acara Polemik bertema 'DPR Gedung Baru dan Ulat Bulu' yang diselenggarakan Trijaya FM di Warung Daun Cikini, Sabtu (16/4/2011).
Menurutnya, pembangunan gedung sebaiknya dialihkan menjadi pembangunan perpustakaan terlengkap dan terbesar. "Juga terbuka untuk umum. Biar rakyat bisa tambah pintar, berguna untuk rakyat. Tapi itupun bisa juga ditentang dengan berbagai alasan," kata pria asal Blitar tersebut.
Dengan kurang suka membaca, maka cara mereka melakukan refreshing adalah dengan pornografi, yang terkesan murahan dan jauh dari seni.
"Jadi yang murahan yang instan saja. Saya juga pernah melukis perempuan telanjang, tapi melalui proses yang panjag dan membaca, atau belajar dulu. Tapi saya heran ya mengapa FPI tidak menyerbu DPR padahal ada pornografi di sana," kata Hardi yang disambut gerr hadirin. [R/CN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar