Pengunjung

Jumat, 18 Maret 2011

Gaun Transparan Calon Ratu Inggris Dilelang

London - Mata dunia saat ini sedang tertuju pada Kate Middleton. Pasalnya ia akan segera naik ke pelaminan untuk bersanding dengan pewaris tahta kerajaan Inggris, Pangeran Williams, 29 April mendatang.
Mengingat statusnya, tak aneh jika barang-barang yang dimiliki Middleton kini diincar para kolektor. Misalnya pakaian tembus pandang yang pernah dikenakannya dalam sebuah pameran busana untuk mengumpulkan dana amal pada 2002 lalu.
Seorang pembeli yang enggan disebutkan identitasnya berani membeli gaun rancangan Charlotte Todd tersebut dengan harga 78 ribu pound.
Konon, pakaian ini memang begitu berarti bagi Middleton dan Pangeran Williams. Pasalnya, dari kabar yang berhembus, Pangeran Williams jatuh hati pada Middelton saat melihatnya berjalan di atas catwalk dengan pakaian ini. Putra Pangeran Charles inipun yakin perempuan yang mengenakan pakaian tersebut merupakan pilihan hatinya.
Setelah mengucapkan janji pernikahan dengan Pangeran Williams di Westminster Abbey, akhir April mendatang, Middleton akan resmi menjadi calon Ratu Inggris. Tentu saja salah satunya berkat gaun tembus pandang tersebut. [R/AP/CN]

Nenek Termuda di Dunia

London - Seorang perempuan Gipsy menjadi nenek termuda di dunia dengan usia 23 tahun.
Daily Mail melaporkan, Rifca Stanescu asal desa Investi, Rumania, melahirkan putrinya, Maria, saat berusia 13 tahun. Maria saat menginjak usia 11 tahun melahirkan anak laki-laki bernama Ion.
"Saya bahagia menjadi nenek tetapi saya mengharapkan hal lain bagi Maria dan  saya. Ion anak yang baik dan dia sudah bertunangan dengan seorang gadis berusia 8 tahun. Laki-laki punya nasib lebih baik  - mereka tidak harus menderita seperti anak perempuan," kata Rifca. Ia kini berusia 25 tahun.
Rifca lahir tahun 1985. Dia menentang keinginan keluarganya dan kawin lari dengan penjual perhiasan Ionel Stanescu. Saat itu Rifca berusia 11 tahun dan pacarnya 13 tahun. Setahun sesudah mereka menikah, Rifca mengandung Maria.
"Saya ingin menikahinya, jadi saya setuju, dan tentu saja setelah kami menghabiskan malam bersama, tak ada seorang pun yang bisa memisahkan kami. Saya dijodohkan dengan anak laki-laki lain tapi saya tak mau," kata Rifca.
Budaya gipsy sangat menjunjung keperawanan dan para perempuan dinikahi dalam usia muda sehingga suami bisa memastikan istrinya perawan.Keperawanan akan ditukar dengan mahar mahal dari keluarga calon suami. Kehilangan keperawanan berarti kesepakatan dibatalkan.
"Dulu ada banyak perkelahian, sekali waktu ayah saya bahkan menyerang suami saya dengan pisau. Dia (ayah Rifca) ingin suamiku membayar 500.000 lei sebagai kompensasi. Keluarga saya bahkan membawa saya pulang tetapi setelah tiga hari saya kabur lagi demi bersamanya," tambah Rifca.
Setelah Maria lahir, keluarga Ionel membayar mahar kepada ayah Rifca dan semua selesai.
Kelahiran Maria membuat ibu Rifca menjadi nenek dalam usia 40 tahun.
Rifca mengatakan dia memohon kepada putrinya maria untuk tinggal di sekolah dan menyelesaikan pendidikannya.
Maria memutuskan untuk mengikuti jejak ibunya dan menikah. Dalam enam bulan dia mengandung Ion.
Dia mengatakan dalam komunitas gipsy pasangan yang menikah dalam usia muda itu biasa.
"Saya tidak berusaha menghentikan putri saya menikah karena ini tradisi, itulah yang terjadi," kata dia. [R/Ant]

UGM Bangun "Geo Camp" di Parangtritis

Yogyakarta - Dalam rangka memantapkan langkah menuju pembelajaran yang berkualitas dan berkarakter, Fakultas GeografI UGM mengembangkan jaringan dengan membangun''base camp'' di Laboratorium Geospasial Parangtritis (Bantul).
Peletakan batu pertama pembangunan gedung telah dilaksanakan oleh Dekan Fakultas Geografi UGM, Prof Dr Suratman MSc. Turut hadir dan menyaksikan dua mitra kerja dari Bakosurtanal dan Pemda Kabupaten Bantul.
Dekan menyatakan, sejarah perkembangan Laboratorium Geospasial merupakan bentuk kerja sama tripartid, antara UGM, Bakosurtanal dan Pemerintah Kabupaten Bantul. Kerja sama itu bertujuan untuk melaksanakan riset kolaboratif sumberdaya pesisir serta laut bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis informasi geospasial.
"Dengan dukungan "base camp" diharapkan laboratorium dapat berfungsi optimal bagi kesejahteraan masyarakat," katanya.
Bangunan ''base camp'' satu lantai dengan luas 200 m2 itu diberinama ''geo Camp''. Di samping untuk praktek lapangan bagi sivitas akademika dibidang geo spasial dan kepesisiran, pembangunan ''geo camp'' diharapkan akan berkembang guna membangun
jaringan bisnis dan kewirausahaan bagi Fakultas Geografi khususnya pengembangan edu geowisata, seperti pelatihan pemandu ekowisata pantai, diskusi kelompok ekowisata, pambekalan dan adaptasi kehidupan pantai, ''coastal outbond''.
"Selain siswa dan periset wisata edukasi, beberapa pihak yang akan menjadi target sasaran adalah para wisatawan (tourism), para ekspedisi pecinta alam dan lingkungan serta kelompok pengamat bencana alam (pantai)," imbuhnya. [R/CN]

Ancaman Bom di Sekitar Kita

VIVAnews - Bom sudah seperti makanan cepat saji. Bisa di antar ke rumah. Jika sebelumnya, barang laknat itu cuma dikirim ke hotel bintang lima, di kerumunan kaum pelancong seperti Legian, Kuta, Bali, kali ini bom dikirim ke kantor di jalan kecil atau ke perumahan, tempat yang jauh dari hinggar binggar politik dan ideologi.
Lihatlah yang terjadi di perumahan Kota Wisata Cibubur, Jumat 18 Maret 2011. Bom itu ditemukan pukul 9 pagi lebih 30 menit. Si penemu adalah seorang tukang sapu di kawasan perumahan itu. Paket bom itu diletakkan di klaster 55 yang berjarak 1 kilometer dari pintu masuk perumahan, cuma beberapa ratus meter dari posko utama keamanan.
Paket mencurigakan itu berupa kotak yang dililit lakban cokelat. Di situ adalah tulisan 'Ini Bom' dan 'Allahuakbar'.
Merasa curiga , tukang sapu ini  melapor ke petugas keamanan kompleks. Dan mereka langsung  meluncur mengecek bungkusan itu. Dengan menulisnya, "Ini bom",  tampaknya si pengirim ingin agar penemunya segera paham bahwa itu memang bom. Keamanan perumahan itu kemudian melapor ke Polsek Gunung Putri. Sepuluh menit berselang polisi datang.
Khawatir paket mencurigakan itu bom sungguhan, polisi akhirnya melapor ke Polda Jawa Barat.  Sekitar pukul  pukul 10 pagi petugas  Jihandak datang ke lokasi. Mereka membawa paket mencurigakan itu menjauh dari pemukiman penduduk. Paket dibawa ke lapangan Kampung China yang berjarak 3 kilometer dari lokasi semula. Namun, paket itu meledak sebelum sempat dijinakkan.
Mengapa meledak?
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Komisaris Besar Boy Rafli Amar menerangkan bahwa bom itu meledak lantaran tergesek-gesek selama perjalanan. "Pemicunya ada gesekan-gesekan. Bom ini rentan, bahaya dengan guncangan," kata Boy di Mabes Polri, Jumat 18 Maret 2011.
Bom itu hanya dirakit secara sederhana tanpa dipasang pengamanan. Sehingga bom itu mudah meledak meski hanya dengan sedikit guncangan. Benarkah? Bisa saja. Sebab, "Ada yang dengan cara diangkat saja ini bisa  meledak," kata Boy.
Kepala Kepolisian Resor Bogor, Ajun Komisaris Besar Polisi, Dadang Raharja menegaskan bahwa jenis bom yang meledak di Perumahan Kota Wisata, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, itu hampir sama dengan bom di Utan Kayu. "Dari segi jenis dan rakitannya, sama dengan yang di Utan Kayu. Hanya, kemasannya yang berbeda," kata Dadang. "Jenisnya low explosive."
Sebelumnya, Selasa malam 15 Maret 2011,  bom juga dikirim ke rumah Japto Soerjosoemarno, Ketua Partai Patriot yang juga tokoh Pemuda Pancasila.  Bom itu kemudian diledakkan, dan suaranya menggelegar hingga 500 meter. Bom juga dikirim ke rumah musisi Ahmad Dhani. Paket bom itu diledakkan Gegana, Kamis 17 Maret. Suaranya juga keras. Bom siapa itu belum jelas juga.

Teror Paket Mencurigakan
Ada bom benaran, ada pula yang mengirim paket misterius. Dibungkus secara unik, memudahkan orang menaruh curiga, juga merasa ngeri. Bingkisan misterius seperti itu dikirim ke Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Jumat 18 Maret 2011. Salah seorang anggota Pamdal, Abdul Aziz, mengatakan paket tanpa nama  itu dikirim ke lantai empat.
Menurut salah seorang pegawai di DPR, Tugiantoro, paket  itu berisi  buku  yang dibalut sampul plastik.  "Paketnya sama seperti yang sudah-sudah. Isinya buku dan disampul plastik dari sebuah perusahaan jasa pengiriman," jelasnya.
Paket buku itu, kata dia, ditujukan kepada Taufik Kurniawan, salah seorang pimpinan dewan dari Partai Amanat Nasional.  Menurut Tugiantoro, karena buku itu tidak jelas pengirimnya dan berat pula, para pegawai  jadi cemas.
Kepolisian langsung bergerak cepat. Sehingga tidak terjadi kepanikan di gedung rakyat itu. Tampaknya isu ini belum berkembang luas dan kebanyakan pegawai sudah pulang.
Menurut Kapolres Jakarta Pusat, Komisaris Besar Hamidin, secara  kasat mata bingkisan itu adalah kiriman biasa. Dikirim melalui jasa pengiriman. Namun, paket ini pantas dicurigai. "Belum bisa dipastikan bom atau bukan. Tapi polisi bertindak sebab tidak pernah ada barang langsung ke ruangan Taufik.  Biasanya sesuai protap ditaruh dulu di pos keamanan," kata Hamidin.
Paket tersebut sudah dibawa tim Gegana guna diperiksa. Hamidin menjelaskan bahwa paket tersebut adalah buku yang dikemas rapi. Beratnya lima kilo. "Pengirimnya Iwan Kustiawan. Di dalamnya diinformasikan berisi buku berjudul, "Jejak Hitam Ahmadiyah"," tambah dia.
Paket mencurigakan seperti itu,   juga diterima warga di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 18 Maret 2011. Barang itu tiba di rumah seorang warga di Jalan Lontar, pukul 5 sore.  Kepala Kepolisian Sektor Jagakarsa, Komisaris H Sianturi yang dihubungi VIVAnews.com, belum mau menjelaskan secara rinci mengenai paket buku tebal itu. "Belum diketahui secara pasti apakah itu bom atau bukan. Buku ada di Jalan Lontar," ujarnya.
Warga di Pondok Indah juga digegerkan dengan  kiriman paket mencurigakan. Paket buku itu dikirim ke rumah Indra, di Jalan Metro Kencana V, Pondok Indah. Karena khawatir itu paket serupa dengan paket bom buku, pemilik rumah melapor kepada polisi.
Jumat siang 18 Maret 2011, polisi meledakkan satu paket sepatu yang semula diduga bom yang berada di kawasan Jalan Condet Batu Ampar II, persisnya di lokasi Gardu, Condet Balaikambang, RT 08 RW 03. Setelah diperiksa, paket itu ternyata berisi sepatu bermerek Tremor. Paket mencurigakan lainnya dilaporkan warga di tempat pendidikan Babe, di Jalan Mendawai 1 Nomor 39, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sekitar pukul 15.15 WIB.

Daftar Target
Pengamat teroris, Al-Chaidar, menuturkan bahwa kelompok teroris sudah sejak lama  membuat daftar orang-orang yang dijadikan target untuk dibunuh. Kelompok teroris memasukkan nama orang-orang yang dianggap bertentangan dengan paham mereka.
"Ada daftar hitam kufur yang menghina Islam ditargetkan untuk dibunuh," kata Al-Chaidar. "Mereka membuat list orang-orang untuk dibunuh, aimatul kufur sejak 2002." Namun, menurut dia, daftar itu belum pernah ditemukan oleh aparat kepolisian.
Al-Chaidar mengatakan salah satu sasaran pembunuhan kelompok teroris itu adalah orang-orang asing yang berada di Indonesia. Selain itu, tambah dia, juga kelompok Islam yang dianggap sesat oleh jaringan teroris ini. "Seperti Syiah, Ahmadiyah, Jaringan Islam Liberal," kata dia.
Polisi masih memburu para pelaku teror ini.  Siapa mereka? Belum jelas juga. Al-Chaidar menuding bahwa para pelaku itu, "Masih berhubungan dengan Jamaah Islamiyah, yang sekarang namanya berubah jadi Tandzim al Qoidah Jihad."  Tujuan mereka adalah menciptakan ketidakstabilan pemerintahan. "Saya kira salah satu keinginan untuk menimbulkan situasi tidak menentu untuk delegitimasi pemerintah," kata dia.
Mengenai ancaman kepada Ahmad Dhani, Al-Chaidar menduga pentolan band Dewa 19 itu sudah lama menjadi target para teroris. Dhani termasuk salah satu target yang akan dibunuh oleh kelompok teroris. "Ahmad Dhani masuk dalam daftar orang-orang yang harus dibunuh sejak tahun 2008 karena bikin poster simbol Bintang Daud."
Dugaan serupa juga datang dari Kepala Badan Penanggulangan Teroris (BNPT), Ansyad Mbai. Sebelumnya, Ansyad mengatakan pengiriman paket bom buku kepada Ahmad Dhani berkaitan dengan logo yang pernah dipakai oleh grup band Dewa 19.
Menurut Al-Chaidar, Dhani bukan satu-satunya orang yang masuk daftar target teroris itu. Selain Dhani, tercantum juga nama cendekiawan Dawam Raharjo, mantan Kordinator Jaringan Islam Liberal, Ulil Abshar Abdalla serta tokoh lainnya.
Benarkah?
Abu Bakar Ba'asyir, tokoh yang dituduh polisi mendanai teroris Aceh dan sedang diadili di Pengadilan,  membantah keras. Ba'asyir menuding Detasemen Khusus Antiteror 88 Polri berada di balik paket bom itu. "Itu hanya bikinan Densus 88, semua direkayasa agar seakan-akan aksi teror itu masih ada di Indonesia, agar nilai dolar turun" kata Ba'asyir.
Sebelumnya sempat tersiar kabar pelaku bom buku adalah Fadli Sadama, seorang teroris yang sempat ditangkap di Aceh yang disebut-sebut sebagai jaringan Ba'asyir.  Abu Bakar Baasyir  membantah tuduhan itu. "Saya tidak tahu apa-apa, wong saya di penjara," kata Ba'asyir.
Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri, Komisaris Besar Boy Rafli Amar membantah tudingan Ba'asyir. "Densus tak mungkin melakukan rekayasa karena hal tersebut bertentangan dengan etika dan profesi," tegas Boy.

SBY Evaluasi Tim Intelijen
Menanggapi sejumlah teror bom tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku tidak akan diam saja. Presiden menginstruksikan agar jajaran intelijen BIN, Kepolisian, dan TNI bekerja lebih keras mengungkap pelakunya. "Jangan  berikan ruang apapun, kepada siapapun yang akan merobek  keamanan yang sudah kita jaga," kata SBY.
Menurut SBY, motif pelaku bom ini bisa bermacam-macam. "Saya juga dapat berita, SBY tidak  bisa jaga keamanan," tambah dia. "Kalau nggak suka dengan saya jangan korbankan rakyat. Jangan mereka jadi korban."
SBY pun berencana mengevaluasi tim intelijennya. "Tentu akan ada evaluasi terhadap apa yang dilakukan dalam intelijen," kata Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha.
Julian menegaskan bahwa Presiden telah memberikan arahan kepada intelijen dan kepolisian untuk bekerja keras mengantisipasi sejumlah teror yang kemungkinan masih berlanjut. "Untuk mengindentifikasi lebih dini," ucap Julian.
Kepala Kepolisian RI, Jenderal Timur Pradopo, mengatakan hingga saat ini juga belum ada peningkatan status meski ada lima teror bom dalam empat hari di wilayah Jakarta dan sekitarnya. "Tidak ada peningkatan status, masyarakat waspada saja," kata Timur.
Kapolri mengatakan, saat ini masih dalam pemeriksaan petugas. Apakah jenis bom Cibubur sama dengan bom Utan Kayu. "Sekarang sudah masuk area disposal," kata dia.
Kepolisian sampai sejauh ini mengatakan belum menemukan latar belakang atau motif pengeboman yang beruntun terjadi dalam empat hari. "Belum-belum lah ya," kata Mantan Kapolda Metro Jaya itu.
Masyarakat, lanjut Kapolri, harus tetap waspada terhadap ancaman bom yang tengah marak. "Kalau ada seperti itu dilihat ciri-cirinyanya apa, supaya kita tidak kesulitan mengidentifikasi," ujarnya. [R/Vivanews]

Solo Miliki Sekolah Berbasis Alam

Solo - Terobosan baru muncul di dunia pendidikan Kota Surakarta. Sekolah dasar berbasis alam dimunculkan guna memberikan alternatif tempat pendidikan yang lebih berkualitas. Melihat kualitasnya, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) pun memberikan SK ijin operasional SD Muhammadiyah Alam Surya Mentari Surakarta, Jumat (18/3/2011)."Tak hanya keunggulan komparatif, sekolah alam ini memiliki keunggulan kompetitif jika dibandingkan dengan sekolah lainnya. Mereka memiliki konsep green school," kata Kasi Kurikulum Pendidikan Dasar SD dan AUD Dikpora, Hasto Daryanto pada sambutan penyerahan SK.
Ia menjelaskan konsep yang ditawarkan sekolah alam memang berbeda dengan sekolah-sekolah pada umumnya. Sekolah ini memberikan penghargaan penuh pada anak untuk berkreasi. Selain itu sekolah juga memberikan pelajaran secara holistik integratif yang tak hanya berkutat pada pendidikan teori.
Oleh karena itu pembelajaran yang diberikan akan semakin menyenangkan tanpa meninggalkan kualitas yang menjadi sasarannya. "Sekolah yang baik adalah sekolah yang mengajak siswanya berfikir tinggi dan memberikan kebebasan untuk berkreasi. Pembelajaran bisa menggunakan konsep PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan)," jelasnya.
Sementara itu Ketua Majelis Pendidikan Dasar Menengah Pengurus Daerah Muhammadiyah (Dikdasmen PDM) Surakarta, Trijono mengatakan sekolah alam ini merupakan satu-satunya di kota Solo dari sebanyak 271 SD yang ada. "Sekolah ini memiliki ciri khusus yang pembelajarannya berbasis alam," ungkapnya.
Terpisah Kepala TK dan SD Muhammadiyah Alam Surya Mentari, Muslimah Zaenal Arifin Adnan, mengatakan siswa lebih didekatkan dengan alam. Pasalnya alam memiliki potensi yang sangat besar.
Salah satunya adalah semua work sheet yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar menggunakan kertas bekas untuk menambah kreativitas "Siswa sepekan sekali diminta untuk mengumpulkan kertas bekas, yang nantinya diolah dan bisa digunakan," katanya.
Saat ini SD yang telah beroperasi semenjak dua tahun lalu tersebut memiliki 18 siswa kelas satu dan dua, ditambah 22 siswa pada Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) 2011 ini. Maksimal siswa per kelasnya 20 anak dan diajar oleh dua guru per mata pelajarannya.
Selain itu berdasarkan pengamatan, kondisi sekolah memang berbeda dengan sekolah formal lainnya. Sekolah alam ini sebenarnya bangunan-bangunan biasa yang ditata sedemikian rupa dan dikelilingi banyak tumbuhan menyerupai kebun. Beberapa ruangannya pun menggunakan badan bus bekas yang di permak hingga nampak menarik. [R/CN]

Mbah Kirman Kayuh Becak Demi Temui Megawati

Surabaya - Aksi tukang becak pencinta Soekarno seakan tak ada habisnya. Setelah mengayuh becaknya dari Surabaya ke Bali untuk menghadiri Kongres III PDI Perjuangan April tahun lalu, kali ini Sukirman (52) akan mengulangi aksinya dengan rute Surabaya-Malang pulang pergi.
Di Kota Apel itu, Sukirman akan mendatangi Rapat Koordinasi Tiga Pilar PDI Perjuangan se-Jatim di GOR Ken Arok Kota Malang, Minggu (20/3) siang. Acara itu akan dihadiri oleh Ketua Umum PDI Perjuangan yang juga putri Bung Karno, Megawati Soekarnoputri.
Jumat (18/3/2011) siang, Sukirman bersama becak merahnya masuk pelataran sekretariat DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Jl Kendangsari Industri No 57, Surabaya. Dia lantas menyampaikan niatnya kepada Wakil Sekretaris Internal DPD PDI Perjuangan, SW Nugroho.
“Saya ke sini mampir, sekalian pamit ke pengurus DPD. Saya akan berangkat ke acara partai di Malang (Rakor Tiga Pilar PDI Perjuangan se-Jatim),” kata lelaki yang biasa dipanggil Mbah Kirman, seperti rilis yang disampaikan Infokom DPD PDI Perjuangan Jatim.
Bapak dari dua anak ini akan mengayuh becaknya dari Surabaya-Malang yang berjarak 90 kilometer itu. Pergi pulang. Meski demikian, Mbah Kirman mengaku tidak menyiapkan staminanya secara khusus.
“Kalau dulu bawa minuman penambah energi. Lama kelamaan badan malah jadi koklok (lemas). Sekarang cukup bawa ini saja,” kata Mbah Kirman sembari menunjukkan air mineral di brankas becaknya.
Bukan kali ini saja pria yang bekerja sebagai tukang kebun di SD Wachid Hasyim 2, Menur, Surabaya ini melakukan ‘perjalanan’ antarkota dengan becaknya. April 2010 lalu, Sukriman juga mengayuh becaknya dari Surabaya ke Bali untuk ikut meramaikan Kongres ke III PDI Perjuangan.
Setahun sebelumnya, 2009, ia juga datang di acara Rapat Kerja Nasional PDI Perjuangan di Solo, Jawa Tengah. Becaknya juga dipancal ke Bali saat PDI Perjuangan menggelar  kongres ke II di Bali tahun 2005.
Dari cerita Sukirman, ada kesan yang berbeda-beda di antara rangkaian perjalanan yang sudah dilakoninya. Namun, satu perjalanan yang menurutnya paling berkesan.
“Waktu Saya ke Jakarta (membecak Surabaya-Jakarta PP) Tahun 1999, Ibu Megawati berkenan menemui Saya. Ini ada fotonya,” kenang Kirman.
Perjalanan dilakukan Mbah Kirman mengayuh becak ke even-even besar PDI Perjuangan dilandasi kecintaannya pada sosok Bung Karno. Aksinya itu dianggap sebagai ajang pembuktian bagi dirinya jika dia loyal kepada Bung Karno dan partai.
Rakor di Kota Malang juga berkah tersendiri bagi Mbah Kirman. Ia mengaku akan mampir sejenak di kampung halamannya, Desa Kelampok RT 8 RW VIII Kecamatan Singosari Kabupaten Malang sebelum melaju ke lokasi rakor. “Monggo, saya berangkat dulu,” kata Mbah Kirman sembari memancal pedal becaknya. [R/dtc]

Pelaku Teror Bom Mainkan "Jurus Mabuk"

Jakarta - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Slamet Effendy Yusuf menilai pelaku teror bom yang sedang beraksi belakangan ini memainkan "jurus mabuk", yakni menyerang sasaran yang beragam untuk membingungkan masyarakat dan aparat kemananan.
"Tapi sebagai aksi terorisme tujuannya jelas, yakni membuat masyarakat merasa tidak aman, menciptakan instabilitas politik, dan menanamkan ketidakpercayaan pada pemerintah," kata Slamet di Jakarta, Jumat.
Oleh karena itu, lanjutnya, untuk mengusut dan mengungkap pelaku aparat kemanan semestinya tidak menempuh cara biasa, apalagi secara terburu-buru mengarahkan kecurigaan kepada satu kelompok tertentu.
"Aparat keamanan harus memainkan jurus yang sama, jurus mabuk," kata Slamet yang juga salah satu Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut.
Artinya, kata mantan politisi Partai Golkar itu, aparat keamanan harus membuka kemungkinan pelaku berasal dari kelompok lain di luar pihak yang saat ini diduga kuat sebagai pelaku.
"Pemetaan dalam pencarian pelaku harus dimulai dari pemetaan yang komprehensif, serta membuka lebar adanya alternatif," katanya.
Dikatakannya, upaya pengungkapan pelaku harus dimulai dari pertanyaan apakah yang ingin membuat masyarakat resah, ingin ada instabilitas dan ingin menghancurkan kredibilitas pemerintah hanya satu pihak saja.
Lalu, lanjut Slamet, apakah mereka yang menginginkan kondisi seperti itu hanya kelompok dengan satu motif? Apakah yang menginginkan hal seperti itu hanya elemen domestik.
"Pertanyaan-pertanyaan itulah yang harus menjadi pegangan aparat keamanan," katanya.
Menurut Slamet, sekalipun terorisme selalu dikaitkan dengan ideologi, tapi aparat keamanan tidak bisa apriori dengan meniadakan latar belakang dan motif lain.
Sementara itu kantor The Wahid Institute di Jalan Taman Amir Hamzah dikabarkan didatangi orang tidak dikenal yang bergelagat mencurigakan. Namun orang tersebut tidak membawa ataupun meninggalkan barang.
"Memang ada orang tidak dikenal yang datang ke kantor. Ketika ditanya identitas tidak mau menunjukkan. Tapi orang itu tidak membawa apa-apa kok," kata Direktur Eksekutif The Wahid Institute, Yeni Wahid. [R/Ant]

Muskerwil PKS Jateng Digelar di Lereng Merapi

Semarang - Agar lebih mendekatkan dan mendengar langsung keinginan masyarakat, Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) Jateng akan menggelar musyawarah kerja wilayah (muskerwil) di pedesaan. Kegiatan bernama "Muskerwil Live In Village" tersebut akan digelar 2-3 April mendatang di Desa Paremono, Mungkid, Kabupaten Magelang.
Ketua DPW PKS Jateng Abdul Fikri Faqih menyatakan, pihaknya sengaja memilih format berbeda pada muskerwil kali ini. Dikatakan, seluruh kegiatan akan dilakukan di tengah perkampungan penduduk sehingga setiap harinya akan langsung bersinggungan dengan masyarakat.
"Dengan secara langsung berdekatan pada penduduk, diharapkan program riil yang muncul dan dijalankan PKS nantinya berbasis kebutuhan dan kemanfaatan bagi masyarakat. Jadi bukan semata-mata kehendak elit partai," papar Fikri ketika berkunjung ke Redaksi Suara Merdeka di Jl Raya Kaligawe km 5 Semarang, Jumat (18/3/2011).
Rombongan pengurus DPW PKS Jateng diterima Wakil Pemimpin Redaksi Amir Machmud NS, Kooordinato Peliputan Murdyatmoko dan Edi Mus Priyanto, serta Kepala Biro Kota Semarang Agus Toto Widyatmoko.
Fikri yang juga Wakil Ketua DPRD Jateng itu menyatakan, berlangsungnya muskerwil di lereng Gunung Merapi merupakan upaya partainya guna lebih mendekatkan diri pada masyarakat. Selain itu, pagelaran partai di perkampungan diyakini akan lebih banyak memberikan kemanfaatan bagi masyarakat baik secara ekonomi maupun sosial.

Tegaskan Komitmen
Sebanyak 250 peserta dari berbagai cabang di Jateng juga tidak akan diinapkan di hotel mewah melainkan menginap di rumah penduduk. Dipilihnya Magelang bukan tanpa alasan, karena PKS berusaha menegaskan komitmen dan kerja riil bagi masyarakat di daerah itu yang terkena bencana erupsi Merapi beberapa waktu lalu.
Bahkan sejak erupsi terjadi, rselawan PKS telah berada di sana hingga saat ini guna memberi bantuan pada yang membutuhkan. Pada muskerwil nanti, lanjut Fikri, agenda inti dengan bertema "Dari Jateng, Bekerja untuk Indonesia” merupakan penjabaran dan rencana implementasi 16 butir program nasional rencana aksi PKS di tingkat Jateng.
Salah satunya adalah penguatan dan perluasan kapasitas pelayanan sosial yang selama ini menjadi  ciri khas kegiatan PKS.  Sementara Ketua Panitia Muskerwil Hadi Santoso menuturkan, peserta akan ditempatkan pada 80 rumah penduduk yang tersebar di 14 dusun di Desa Paremono.
Selama dua hari, peserta akan tinggal, makan, dan beraktivitas sebagaimana layaknya penduduk setempat. "Guna memeriahkan kegiatan, kami juga menyiapkan sejumlah acara pendukung seperti pasar rakyat, pentas seni tradisonal, karnaval, lomba memancing, bantuan sumur bagi daerah bencana, dan penghijauan lereng Merapi. Rencananya akan diadakan juga dialog Menteri Pertanian dengan kelompok tani di Magelang," terangnya. [R/CN]

Dua Terdakwa Divonis 1 Tahun Penjara


Wonosobo - Majlis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Kabupaten Wonosobo memvonis Luhur Suseno dan Supangat dengan hukuman satu tahun penjara serta denda Rp 50 juta. Vonis terhadap kedua mantan Kepala Dinas Pembangunan Umum (DPU) Kabupaten Wonosobo ini dijatuhkan baru-baru ini setelah keduanya dinyatakan bersalah di ruang sidang PN Kabupaten Wonosobo.
Agenda sidang pembacaan tuntutan tersebut dipimpin Ketua Majlis Hakim Supriyono. Dia didampingi hakim anggota Cokro Casmito dan Sugeng Sudrajat dengan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Anton Widi Nugroho. Adapun terdakwa Luhur Suseno didampingi Penasehat Hukum (PH) Heri Mulyono dan Hantoro Hilarius Nuturpele. Sedangkan terdakwa Supangat didampingi PH Fuad Hasyim.
Dalam amar putusan setebal 140 lembar Ketua Majlis hakim mengatakan berdasarkan fakta persidangan dari para saksi didukung bukti-bukti dalam persidangan Luhur Suseno  bersalah. Sebab dia terlibat dalam kasus yang merugikan negara ratusan juta rupiah.
Menurut Majlis hakim Luhur dinyatakan bersalah karena ketika proyek PMK bergulir ia menjadi Wakil Ketua DPU. Luhur juga dinyatakan terbukti telah menandatangani surat pemesanan mobil PMK ke PT NAsmoco Magelanter tertanggali 24 Januari 2003 meski ia tahu bahwa pelaksanaan proyek sesuai aturan harus dilelang.
“Luhur terbukti meminta pemesanan palsu dari PT Nasmoco tertanggal mundur tahun 2007 selepas proyek ini diadakan. Berdasar keterangan saksi serta bukti terdakwa juga menjadi panitia pemeriksa barang dan ikut menandatangani laporan proyek seakang proyek melalui tender,” kata Majlis Hakim (MH).
Selain itu, lanjut hakim, dari keterangan saksi dan bukti terdakwa juga secara aktif memeriksa proses perakita mobil kebakaran di KMA Ungaran Semarang. Tetapi fakta persidangan menyebutkan terdakwa tidak ikut menerima uang sedikit pun dalam proyek yang telah merugikan negara Rp 324.775.000.
“Karena itu dakwaan primer yang tertera pada pasal 2 ayat 1 junto nomor 18 UU nomor 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah dalam UU nomor 20 tahun 2011 tentang pemberantasan korupsi dakwaan primer tidak memenuhi untuk terdakwa Luhur Suseno,” imbuh MH.
Pasal yang digunakan menjerat terdakwa dengan hukuman satu tahun penjara serta denda Rp 50 juta oleh MH adalah pasal 3 nomor 18 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah dalam UU nomor 20 tahuhn 2001 junto pasal 55 ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Dalam sidang yang terpisah terdakwa supangat dinyatakan HM bersalah. Berdasarkan keterangan saksi dan bukti selama persidangan menyebutkan bahwa saat proyek PMK bergulir tahun 2003 Supangat terlibat dalam proses penyelewengan. Terdakwa warga asli Magelang itu ikut menandatangani administrasi dari proses perencanaan, pemeriksaan barang hingga laporan  proyek yang dinilai benar-benar fiktif.
“Atas tindakan terdakwa Supangat berdasar Keppres nomor 18 tahun 2000 yang mengatur bahwa nilai proyek di atas Rp 50 juta harus melalui tender, tapi dalam pelaksanaan proyek ini terdakwa terlibat membuat penentuan proyek. Yakni melalui penunjukan langsung yang disetujui oleh bupati Wonosobo Trimawan Nugohadi waktu itu,” tuturnya.
Meski terdakwa dalam persidangan terungkap tidak menerima proyek, lanjut hakim, karena telah bersama-sama memperkaya orang lain melalui tindakan korupsi maka dikenakan tuntutan subsidet tersebut dalam pasal 3 nomor 18 UU nomor 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah dalam UU nomor 20 tahun 2001 junto pasal 55 ayat 1 KUHP.
“Terdakwa Supangat dijatuhi hukuman satu tahun penjara serta membayar dendan sebesar Rp 50 juta,” vonisnya.
Seusai mendengar keputusan oleh MH kedua terdakwa Luhur Suseno dan Supangan mengaku akan mengajukan banding. Sebab kedua terdakwa menilai bahwa vonis yang diputuskan MH tidak sesuai kenyataan yang terjadi. “Kami akan banding,” tandas kedua terdakwa. [R/Yudi]

Yong Modo Diminta Tidak Disalahgunakan

Blora - Sebanyak 73 anggota Batalyon Infanteri (Yonif) 410/Alugoro secara resmi dikukuhkan sebagai anggota yang telah menguasai bela diri militer Yong Modo di jajaran Korem 073/Makutarama. Acara berlangsung di lapangan Markas Komando (Mako) Batalyon 410/Alugoro, Jumat (18/3/2011).
73 anggota Batalyon 410 yang telah lulus itu terdiri atas 68 sabuk hitam dan lima lainnya merupakan pelatih. Penutupan pelatihan dipimpin langsung oleh Komandan Batalyon Letkol Inf Eddy Basuki, dihadiri Kapolres AKBP Nurcholis SIK MSi, asisten II Setda Pudiyatmo SE MM, dan unsur Muspida.
"Yong Modo ini merupakan salah satu bela diri yang harus dikuasai oleh prajurit, karena bisa menambah rasa kepercayaan diri," kata Komandan Batalyon di hadapan anggotanya yang lulus pelatihan bela diri tersebut.
Yong Modo sendiri, jelasnya, merupakan campuran dari beragam bela diri yang berasal dari Korea Selatan. Kini, Yong Modo diadopsi menjadi olah raga resmi militer di jajaran TNI Angkatan Darat (AD).
Komandan Batalyon dalam kesempatan itu meminta agar prajurit yang sudah menguasai bela diri itu, terus menggali dan mengkaji sehingga ke depan bertambah baik.
Sementara pelatih utama Yong Modo Batalyon 410 Letnan Dua (Letda) Prahwoto mengemukakan, bela diri Yong Modo belum boleh tersebar di masyarakat umum, karena sangat berbahaya.
"Tidak setiap orang boleh mempelajari bela diri ini, karena sangat berbahaya. Di Indonesia, saat ini baru terbatas untuk prajurit TNI AD," katanya. Dikatakannya, teknik penting dalam bela diri ini adalah menyerang, banting, dan patahkan. 
Karena itu, Prahwoto meminta kepada setiap anggota yang sudah menguasai Yong Modo dengan baik supaya tidak menyalahgunakannya. "Ini untuk menambah rasa percaya diri, membela diri, dan membentengi diri. Jadi jangan disalahgunakan," pesannya. [R]