Pengunjung

Rabu, 11 Mei 2011

Hasyim: Terorisme Belum Akan Hilang

Jakarta - Sekretaris Jenderal International Conference of Islamic Scholars (ICIS) KH Hasyim Muzadi mengatakan, terorisme di dunia belum akan hilang, meskipun Osama bin Laden dikabarkan telah ditembak mati tentara Amerika Serikat di Pakistan, beberapa waktu lalu.
"Setelah Osama yang katanya tertembak oleh pasukan Amerika, terorisme belum akan mati, meskipun bisa memberikan `shock theraphy` bagi pengikut setianya," kata Hasyim dalam dialog tokoh-tokoh Islam bersama puluhan jurnalis dari Amerika Serikat bertema Islam Indonesia, di kantor ICIS, Jakarta, Rabu.
Hadir dalam dialog ini antara lain Habib Rizieq Shihab dari Front Pembela Islam, Ismail Yusanto dari Hizbut Tahrir Indonesia, dan Abdul Mu`ti dari Muhammadiyah.
Sedangkan jurnalis Amerika antara lain berasal dari ABC News, The New York Times, Virginia Public Radio, PBS Newshour, CNN, National Geographic Weekend, dan National Public Radio. Mereka tergabung dalam International Reporting Project (IRP).
Menurut Hasyim, setidaknya ada tiga jenis terorisme jika dilihat berdasarkan tujuan aksi itu dilakukan.
Pertama, terorisme atau aksi teror yang digunakan sebagai strategi perang untuk mencapai kemerdekaan, misalnya yang terjadi di Palestina.
Kedua, aksi teror yang ditujukan untuk meneror pihak yang dianggap sebagai musuh. Misalnya aksi teror yang dilakukan kelompok tertentu sebagai bentuk perlawanan terhadap Ameriksa Serikat.
Berikutnya adalah terorisme lokal yakni aksi teror yang ditujukan sebagai bentuk protes terhadap persoalan lokal, baik di tingkat negara maupun daerah.
Sementara itu, Habib Rizieq dalam paparannya menegaskan bahwa Islam bukan terorisme dan terorisme bukan Islam.
Oleh karenanya, FPI menolak tegas segala bentuk teror dari agama apapun.
Terkait kunjungan jurnalis AS ke ICIS, Hasyim berharap setelah pertemuan dan dialog tersebut media Amerika menulis dengan benar kondisi Islam di Indonesia yang sebenarnya.
"Selama ini mereka menerima informasi sepotong-sepotong soal kondisi Islam di Indonesia. Dengan bertemu dan berdialog begini, mereka menjadi tahu, bagaimana yang sebenarnya," kata mantan Ketua Umum PBNU itu.
Dalam pertemuan tersebut, para jurnalis Amerika bertanya langsung mengenai sikap para tokoh yang hadir tentang Islam dan terorisme yang terjadi di dunia, termasuk soal kematian Osama.
Sebelum dialog dimulai, para jurnalis dipertontonkan video profil Islam Indonesia dan gerakan ICIS dalam mengembangkan Islam yang "rahmatan lil alamin". [R/Ant]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar