Jakarta - Pemerintah Indonesia memberikan bantuan sebesar US$2 juta kepada pemerintah Jepang untuk upaya pemulihan pasca bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi pada pekan lalu. Pemerintah juga akan mengirimkan tim bantuan ke berbagai kota di Jepang.
Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, usai bertemu Wakil Menlu Jepang, Makiko Kikuta, di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Rabu, 16 Maret 2011. Marty mengatakan, bantuan sebesar US$2 juta atau sekitar Rp17,5 miliar itu adalah bentuk hubungan persahabatan antara kedua negara.
"Indonesia selama ini telah merasakan, kepedulian, bantuan dari rakyat Jepang," ujar Natalegawa. "Oleh karena itulah sangat wajar dan tepat, seandainya pada saat yang sama jepang menghadapi musibah, pemerintah dan rakyat indonesia harus dengan cepat dan tanggap memberikan bantuan bagi rakyat Jepang."
Selain itu, ujar Natalegawa, pemerintah Indonesia akan mengirimkan juga pada Kamis, sebanyak 11 orang yang terdiri dari petugas SAR, TNI dan medis untuk ikut membantu penanganan bencana di beberapa kota di Jepang.
Awalnya, pemerintah Indonesia akan mengirimkan sebanyak 60 orang. Namun dikurangi hingga menjadi 11 setelah mendapatkan masukan dari Jepang. "Pemerintah Jepang menyampaikan harapan agar tim yang dikirim bisa bekerja secara mandiri, sehingga tidak menciptakan beban baru," jelas Natalegawa sambil menambahkan bahwa ini merupakan gelombang pertama tim bantuan.
Jenis bantuan ini ditentukan setelah disetujui pemerintah Jepang. "Bantuan ini sesuai dengan permintaan dari pemerintah Jepang," ujar Wakil Menlu Jepang, Makikko Kikuta.
Pada kesempatan itu, Kikuta juga menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan dan respons cepat dari pemerintah Indonesia. “Perhatian dan bantuan konkrit yang diberikan oleh Indonesia sejak awal terjadinya bencana tsunami kepada kami begitu besar. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya,” ujar Kikuta.[R/Vivanews]
Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, usai bertemu Wakil Menlu Jepang, Makiko Kikuta, di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Rabu, 16 Maret 2011. Marty mengatakan, bantuan sebesar US$2 juta atau sekitar Rp17,5 miliar itu adalah bentuk hubungan persahabatan antara kedua negara.
"Indonesia selama ini telah merasakan, kepedulian, bantuan dari rakyat Jepang," ujar Natalegawa. "Oleh karena itulah sangat wajar dan tepat, seandainya pada saat yang sama jepang menghadapi musibah, pemerintah dan rakyat indonesia harus dengan cepat dan tanggap memberikan bantuan bagi rakyat Jepang."
Selain itu, ujar Natalegawa, pemerintah Indonesia akan mengirimkan juga pada Kamis, sebanyak 11 orang yang terdiri dari petugas SAR, TNI dan medis untuk ikut membantu penanganan bencana di beberapa kota di Jepang.
Awalnya, pemerintah Indonesia akan mengirimkan sebanyak 60 orang. Namun dikurangi hingga menjadi 11 setelah mendapatkan masukan dari Jepang. "Pemerintah Jepang menyampaikan harapan agar tim yang dikirim bisa bekerja secara mandiri, sehingga tidak menciptakan beban baru," jelas Natalegawa sambil menambahkan bahwa ini merupakan gelombang pertama tim bantuan.
Jenis bantuan ini ditentukan setelah disetujui pemerintah Jepang. "Bantuan ini sesuai dengan permintaan dari pemerintah Jepang," ujar Wakil Menlu Jepang, Makikko Kikuta.
Pada kesempatan itu, Kikuta juga menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan dan respons cepat dari pemerintah Indonesia. “Perhatian dan bantuan konkrit yang diberikan oleh Indonesia sejak awal terjadinya bencana tsunami kepada kami begitu besar. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya,” ujar Kikuta.[R/Vivanews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar