Jakarta - Telkom menyiapkan dana sekitar Rp 1 triliun untuk akuisisi perusahaan telekomunikasi dalam negeri maupun internasional tahun 2011 ini. Namun jika diperlukan, alokasi masih bisa ditingkatkan hingga Rp 4 triliun.
"Kami menyiapkan anggaran Rp 1 triliun tahun ini, untuk mengakuisisi operator dalam negeri maupun masuk ke tingkat internasional," kata Dirut Telkom Rinaldi Firmansyah, di sela seminar Outlook Telekomunikasi 2011: Mengubah Kejenuhan Menjadi Peluang, di Gran Melia, Jakarta, Rabu (16/3/2011).
Menurut Rinaldi, pihaknya saat ini sedang intensif melakukan pembicaraan dengan operator seluler terbesar di Kamboja. Pun, ia mengakui Telkom harus bersaing dengan tiga operator telekomunikasi lainnya yaitu dari Eropa dan Asia untuk masuk ke perusahaan itu.
"Proses penawaran masih berlangsung, namun diharapkan pada tahun 2011 rencana akuisisi tersebut sudah ada keputusannya," ujarnya.
Telkom menghendaki bisa menguasai minimal 51% saham atau mayoritas. Dengan akuisisi tersebut, ia mengharapkan akan memberikan kontribusi langsung terhadap pendapatan.
Meski begitu, Rinaldi tidak merinci dana yang disiapkan untuk masuk ke Kamboja tersebut. Ia hanya menjelaskan, dana akuisisi di luar belanja modal (capex) 2011 yang dianggarkan sekitar Rp 16-17 triliun.
"Kita siapkan Rp 1 triliun, namun jika dinilai masih kurang akan kita tingkatkan hingga Rp 4 triliun," ujarnya.
Menurutnya sumber dana akuisisi ini akan dialokasikan dari internal perusahaan. "Kita secara konsolidasi memiliki kas perseroan hingga Rp8 triliun," tegasnya.
Sementara untuk mengakuisisi unit layanan StarOne milik Indosat, Rinaldi menuturkan pada prinsipnya Telkom siap melakukan pembicaraan.
"Kami siap saja, tapi keputusannya tetap pada pihak yang memberi penawaran (Indosat). Jangan ditanya kepada saya, tapi kalau mereka menawarkan kita siap," ujar Rinaldi. [R/dtc]
"Kami menyiapkan anggaran Rp 1 triliun tahun ini, untuk mengakuisisi operator dalam negeri maupun masuk ke tingkat internasional," kata Dirut Telkom Rinaldi Firmansyah, di sela seminar Outlook Telekomunikasi 2011: Mengubah Kejenuhan Menjadi Peluang, di Gran Melia, Jakarta, Rabu (16/3/2011).
Menurut Rinaldi, pihaknya saat ini sedang intensif melakukan pembicaraan dengan operator seluler terbesar di Kamboja. Pun, ia mengakui Telkom harus bersaing dengan tiga operator telekomunikasi lainnya yaitu dari Eropa dan Asia untuk masuk ke perusahaan itu.
"Proses penawaran masih berlangsung, namun diharapkan pada tahun 2011 rencana akuisisi tersebut sudah ada keputusannya," ujarnya.
Telkom menghendaki bisa menguasai minimal 51% saham atau mayoritas. Dengan akuisisi tersebut, ia mengharapkan akan memberikan kontribusi langsung terhadap pendapatan.
Meski begitu, Rinaldi tidak merinci dana yang disiapkan untuk masuk ke Kamboja tersebut. Ia hanya menjelaskan, dana akuisisi di luar belanja modal (capex) 2011 yang dianggarkan sekitar Rp 16-17 triliun.
"Kita siapkan Rp 1 triliun, namun jika dinilai masih kurang akan kita tingkatkan hingga Rp 4 triliun," ujarnya.
Menurutnya sumber dana akuisisi ini akan dialokasikan dari internal perusahaan. "Kita secara konsolidasi memiliki kas perseroan hingga Rp8 triliun," tegasnya.
Sementara untuk mengakuisisi unit layanan StarOne milik Indosat, Rinaldi menuturkan pada prinsipnya Telkom siap melakukan pembicaraan.
"Kami siap saja, tapi keputusannya tetap pada pihak yang memberi penawaran (Indosat). Jangan ditanya kepada saya, tapi kalau mereka menawarkan kita siap," ujar Rinaldi. [R/dtc]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar