- Proses Persalinan dengan Empat Tangan
Blora - Persalinan yang ditangani oleh empat tangan tenaga kesehatan, baik oleh dokter atau bidan, cukup berdampak positif dalam mengurangi kasus kematian bayi maupun ibu melahirkan. Di Blora, pada 2009, angka kematian ibu melahirkan (AKI) tercatat sebanyak 22 kasus, pada 2010 menurun menjadi 12 kasus saja.
Hal tersebut dikemukakan oleh Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Blora Sof Khasanah kepada Suara Merdeka, kemarin. "Pertolongan persalinan dengan empat tangan tenaga medis ini lebih cepat dan aman," katanya.
Selain dengan bantuan empat tangan tenaga medis, terang Sof Khasanah, persalinan juga harus dilakukan di klinik kesehatan, minimal di poliklinik kesehatan desa (PKD). "Jalannya proses persalinan empat tangan ini cukup sukses karena didukung oleh SK Kepala Dinas Kesehatan 2009 yang mengharuskan proses persalinan dilakukan empat tangan tenaga medis dan di klinik kesehatan."
Saat ini, proses persalinan seperti diharapkan dalam SK Kepala Dinas Kesehatan itu berjalan dengan baik. Hanya dalam kondisi darurat, seperti sudah tidak cukup waktu dibawa ke klinik, sehingga bidan atau dokter bisa datang ke rumah.
Sof Khasanah pun berharap agar kesadaran masyarakat terkait proses persalinan dengan bantuan tenaga medis ini semakin ditingkatkan, karena itu demi keselamatan si ibu dan bayi semata-mata.
"Harapan ke depan, SK Kepala Dinas Kesehatan tentang persalinan dengan bantuan empat tangan tenaga medis dan dilakukan di klinik kesehatan, ini bisa dijadikan peraturan bupati (Perbup), sehingga kematian ibu melahirkan dan atau kematian bayi bisa ditekan." [R]
Blora - Persalinan yang ditangani oleh empat tangan tenaga kesehatan, baik oleh dokter atau bidan, cukup berdampak positif dalam mengurangi kasus kematian bayi maupun ibu melahirkan. Di Blora, pada 2009, angka kematian ibu melahirkan (AKI) tercatat sebanyak 22 kasus, pada 2010 menurun menjadi 12 kasus saja.
Hal tersebut dikemukakan oleh Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Blora Sof Khasanah kepada Suara Merdeka, kemarin. "Pertolongan persalinan dengan empat tangan tenaga medis ini lebih cepat dan aman," katanya.
Selain dengan bantuan empat tangan tenaga medis, terang Sof Khasanah, persalinan juga harus dilakukan di klinik kesehatan, minimal di poliklinik kesehatan desa (PKD). "Jalannya proses persalinan empat tangan ini cukup sukses karena didukung oleh SK Kepala Dinas Kesehatan 2009 yang mengharuskan proses persalinan dilakukan empat tangan tenaga medis dan di klinik kesehatan."
Saat ini, proses persalinan seperti diharapkan dalam SK Kepala Dinas Kesehatan itu berjalan dengan baik. Hanya dalam kondisi darurat, seperti sudah tidak cukup waktu dibawa ke klinik, sehingga bidan atau dokter bisa datang ke rumah.
Sof Khasanah pun berharap agar kesadaran masyarakat terkait proses persalinan dengan bantuan tenaga medis ini semakin ditingkatkan, karena itu demi keselamatan si ibu dan bayi semata-mata.
"Harapan ke depan, SK Kepala Dinas Kesehatan tentang persalinan dengan bantuan empat tangan tenaga medis dan dilakukan di klinik kesehatan, ini bisa dijadikan peraturan bupati (Perbup), sehingga kematian ibu melahirkan dan atau kematian bayi bisa ditekan." [R]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar