Paris - Beberapa industri pariwisata Perancis ikut menjual paket wisata Indonesia seperti yang dilakukan Carrefou Voyages di pameran pariwisata internasional "Salon Mondial du Tourisme," yang berlangsung di Paris dari tanggal 17 hingga 20 Maret mendatang.
Perusahaan Carrefou Voyages secara khusus mengadakan presentasi mengenai Indonesia dan dengan difasilitasi KBRI Paris juga digelar kesenian Indonesia berupa tarian taruna Jaya dan Gamyong di ruang khusus gedung Porte De Versailles, Paris Pavillion, Jumat malam.
Direktur Promosi Luar Negeri Ditjen Pemasaran , Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI, Noviandi Makalam kepada koresponden Antara London, Jumat mengatakan selain Carrefour Voyages, perusahaan Perancis yang menjual Indonesia dengan system Ala carte berupa paket Tour de Bali, Sumatera dan Jawa adalah perusahaan Nouvelles Frontieres.
Sementara itu anjungan Indonesia juga dibanjiri calon wisatawan Perancis yang ingin bertanya mengenai berbagai obyek wisata yang ditawarkan seperti Pulau Bali yang sudah banyak dikenal dan juga daerah lainnya.
"Mereka banyak yang minta informasi mengenai obyek wisata selain Bali," ujar Sita Phulpin, bertugas menjadi penjaga stand Indonesia di pameran yang tampil dengan disain minimalis oleh Widya Multievent,PT Amanah Nurul Widya.
Mahasiswa jurusan pariwisata ini, mengakui banyak masyarakat Perancis yang bertanya mengenai obyek di luar Bali, seperti Jawa dan Sumatera serta Sulawesi.
Dikatakannya sembilan dari 10 yang datang minta informasi belum pernah ke Indonesia. Oleh karena itu banyak yang meminta brosur, peta dan informasi terkait dengan berbagai daerah pariwisata di Indonesia. Sedangkan bahan informasi mulai menipis biasanya dalam pameran parwisata seperti ini pengunjung lebih banyak lagi yang datang pada hari Minggu, ujar wanita yang pernah bekerja di Pusat Kebudayaan Perancis di Jakarta.
Sementara tahun lalu KBRI Paris juga sudah berpartisipasi dalam pameran pariwisata yang dikunjungi 101.120 pengunjung dengan latar belakang 5.247 profesional dan mahasiswa pariwisata.
Diakuinya pasar di Perancis sangat potensial dengan mobilitas yang tinggi. Umumnya mereka menginginkan informasi mengenai obyek wisata di luar Bali seperti Sumatera, Sulawesi dan Jawa.
Kementerian kebudayaan Pariwisata mentargetkan wisatawan Perancis yang datang ke Indonesia sebesar 160.000, dibandingkan tahun sebelumnya 158.000, tahun 2010 memang sempat menurun karena adanya krisis yang melanda di Eropa termasuk Perancis.
Menurut Noviandi Makalam , tahun ini Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata mentargetkan sebesar 180.000 wisatawan dari Perancis. "Sampai Januari sudah ada peningkatan 13 persen," ujarnya menambahkan bahwa terhitung sejak Januari tercatat 8.753 wisatawan perancis sementara bulan yang sama tahun 2010 hanya 7.743 wisatawan.
Umumnya masyarakat Perancis berlibur pada musim panas sekitar bulan Juni, Juli dan Agustus."Saya optimis target dapat tercapai," ujar Noviandi Makalam, yang baru menjabat Direktur Promosi Luar Negeri sejak Januari lalu.
Apalagi dengan adanya industri wisata Perancis seperti Carrefour Voyages yang ikut menjual berbagai obyek wisata di Indonesia dengan harga hanya 1.689 Euro untuk 12 hari perjalanan.
Secara terpisah Direktur Utama, Marintur Indonesia, Ali Ismail , salah satu Industri pariwisata Indonesia yang ikut menjual Indonesia di Paris, mengatakan Indonesia masih tetap eksis dalam kanca dunia pariwisata di Perancis hanya saja perlu ditingkatkan terus.
Menurut Ali Ismail , masyarakat Perancis umumnya senang kebudayaan dan heritage. Selain itu masyarakat Perancis tidak hanya ingin berlibur ke Bali tetapi juga daerah tujuan wisata lainnya seperti Jawa, Sumatera dan Sulawesi.
Meskipun kurangnya promosi, minat wisatawan Perancis untuk berlibur dari dulu cukup besar apalagi dengan adanya empat musim, ujar Ali Ismail yang sejak empat tahun lalu sudah meliat peluang pasar di Paris . [R/Ant]