Pengunjung

Kamis, 14 April 2011

Pengungsi Lahar Masih Butuh Bantuan

Magelang - Aliran bantuan dari para donatur dan relawan untuk pengungsi korban banjir lahar dingin menurun drastis. Kondisi ini, membuat stok logistik di berbagai lokasi pengungsian mulai menipis.
Tempat Pengungsian Akhir (TPA) Tanjung Muntilan, misalnya, dalam seminggu terakhir tidak ada donatur yang datang menyalurkan bantuan. Padahal, di TPA Tanjung masih ada 593 pengungsi dari Desa Sirahan, Kecamatan Salam, dan warga Drojogan, Desa Adikarto, Muntilan.
Para pengungsi ini, mulai menempati lokasi pengungsian ini sejak 9 Januari lalu atau sudah hampir empat bulan. "Sekarang makin sedikit bantuan yang datang. Kalau pun ada donatur datang, paling seminggu sekali," kata petugas Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Magelang di TPA Tanjung Harjono.
Harjono menduga, semakin seretnya bantuan ini akibat lamanya waktu pengungsian. Jika dihitung dari masa erupsi Gunung Merapi maka TPA Tanjung ini sudah digunakan selama hampir tujuh bulan.
Menurut dia, saat ini sejumlah kebutuhan pengungsi bahkan sudah habis. Sebut saja, air mineral dengan kebutuhan 10 dus per hari, lauk pauk, biaya antarjemput anak ke sekolah dan obat-obatan. Selain itu, susu balita dan untuk orang lanjut usia serta mie instan juga sudah menipis.
Ia menuturkan, untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum para relawan, tinggal mengandalkan bantuan pemerintah. Seperti diketahui, setiap pengungsi diberi jatah hidup berupa beras 0,4 kg dan uang Rp4.500 per jiwa per hari. Dengan jumlah itu, pengungsi hanya bisa makan dengan sayur dan lauk tempe atau telur.
Selain itu, kata dia, para pengungsi juga membutuhkan bantuan uang saku sekolah dan biaya transportasi. Hal ini, karena mereka harus bersekolah dari lokasi pengungsian, padahal orang tua mereka tidak bekerja.
Setiap hari, 125 pengungsi anak-anak diantar ke sekolah dengan menggunakan dua unit truk. "Ada dua truk milik Pemerintah yang kami siagakan untuk mengantar, namun karena tidak ada anggaran, jadi petugas harus mencari donatur untuk membeli solar," jelas Harjono.
Selain di TPA Tanjung, sejumlah lokasi pengungsian juga masih membutuhkan bantuan. Yakni, Balai Desa Blongkeng, Kecamatan Ngluwar, Balai Desa Tersan Gede, Salam serta Dusun Sudimoro, Adikarto, Muntilan. [R/CN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar