Semarang - Krisis nuklir di Fukushima yang berlangsung menyusul gempa dan tsunami melanda Jepang, harus dijadikan referensi bagi negara mana pun yang memiliki fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir. Termasuk oleh Indonesia yang berencana membangun PLTN untuk suplai energi di masa mendatang.
"Jangan melihat PLTN tabu. Tapi juga jangan langsung memutuskan perlunya membangun tanpa melihat hasil kajian," kata B.J. Habibie usai kuliah umum "Perkembangan Teknologi dan Wawasan Indonesia" di Universitas Diponegoro, Tembalang, Semarang, Sabtu (19/3/2011).
Pernyataannya di atas menjawab pertanyaan urgensi pembangunan PLTN di Indonesia. Mantan Presiden RI itu mengingatkan bahwa pembangunan PLTN berkaitan dengan aspek ekonomi dan kebutuhan energi, sehingga perlu melihat terlebih dulu hasil kajian.
Saat ini para pakar nuklir di Jepang dan Perancis sedang melakukan kajian terhadap krisis di Fukushima. Rekomendasi hasil kajian itu, menurut Habibie akan sangat berpengaruh prosedur penanganan keamanan fasilitas pembangkit energi yang memanfaatkan teknologi nuklir. "Lihat saja dulu kajian pakar di sana," ujar mantan menristek era Presiden Soeharto itu. [R/dtc]
"Jangan melihat PLTN tabu. Tapi juga jangan langsung memutuskan perlunya membangun tanpa melihat hasil kajian," kata B.J. Habibie usai kuliah umum "Perkembangan Teknologi dan Wawasan Indonesia" di Universitas Diponegoro, Tembalang, Semarang, Sabtu (19/3/2011).
Pernyataannya di atas menjawab pertanyaan urgensi pembangunan PLTN di Indonesia. Mantan Presiden RI itu mengingatkan bahwa pembangunan PLTN berkaitan dengan aspek ekonomi dan kebutuhan energi, sehingga perlu melihat terlebih dulu hasil kajian.
Saat ini para pakar nuklir di Jepang dan Perancis sedang melakukan kajian terhadap krisis di Fukushima. Rekomendasi hasil kajian itu, menurut Habibie akan sangat berpengaruh prosedur penanganan keamanan fasilitas pembangkit energi yang memanfaatkan teknologi nuklir. "Lihat saja dulu kajian pakar di sana," ujar mantan menristek era Presiden Soeharto itu. [R/dtc]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar