Pengunjung

Selasa, 15 Maret 2011

Dari Sekitar Kita, Mengurangi Efek Rumah Kaca

    Blora - Tangan M Agus Setiawan, siswa kelas 6 SD 1 Kemiri, Kecamatan Jepon, ini membersihkan bunga-bunga di halaman sekolahnya. Sejurus kemudian, ia menyiapkan pot sederhana, untuk menanam bunga-bunga di halaman sekolahnya. Pupuk kandang juga sudah disiapkan, agar bunga nanti tumbuh dengan subur.
    Tak hanya Agus. Teman-temannya yang lain juga melakukan hal yang sama. Karena pagi itu, ia dan teman-temannya memang sedang membuat taman sekolah meski masih dalam suasana liburan.
    Mursyid Kusbiantoro, Kukuh Setiobudi, Aris Susanto, M Edi Sujud, serta Khoirul Umu Kalsum. Meski berbeda kelas, karena di antara mereka ada yang dari kelas empat, lima, dan kelas enam, namun saat itu mereka adalah satu kelompok. "Kami mau menanam bunga, bikin taman," ujar Agus.
    Macam-macam bunga yang dipersiapkan untuk ditanam, di antaranya ekorbia, krisan, cocor bebek, sansifera, kaktus, dan tales. "Masing-masing membawa bunga dan pupuk kandang dari rumah," Khoirul Umu Kalsum menimpali.
    Sementara mereka menyiapkan bunga dan pupuk kandangnya yang sebagian hendak ditanam di pot, sebagian lain membuat taman dengan pagar bambu kuning. Saat itu, mereka memang sedang berbagi tugas, agar pembuatan taman berjalan sukses. "Kita berbagi tugas. Persiapan untuk membuat taman ini juga sudah dari pagi tadi," ungkap Agus.

Pemanasan Global
    Khoirul, siswa kelas enam yang masih lugu ini mengatakan, tujuan penanaman bungan atau pembuatan taman di sekolahnya itu, adalah untuk ikut membantu mengurangi efek rumah kaca atau pemanasan global.
    "Ini untuk membantu mengurangi panas bumi atau efek rumah kaca," katanya tanpa ragu saat ditemui Suara Merdeka disela-sela kesibukannya ikut menyiapkan pembuatan taman. Khoirul juga mengaku, di rumah memiliki banyak tanaman bunga dan suka merawatnya.
    Agus, kendati siswa ini tidak pernah merawat tanaman di rumah, namun dalam kegiatan penanaman bunga atau pembuatan taman di sekolahnya, ia sangat antusias. "Nanti saya akan membantu merawatnya. Biar sekolah ini tidak terasa panas dan lebih indah," ujarnya.
    Penanaman bunga dan pembuatan taman di SD 1 Kemiri tersebut, sebenarnya didukung oleh perkumpulan pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam Bloranese Community for Education (BCE).
    "Ini adalah kegiatan pertama kami. Sengaja kami adakan kegiatan ini di musim liburan, karena waktunya lebih longgar dan adik-adik pelajar juga tidak terganggu sekolahnya. Ke depan, kami akan coba menggagas agar kegiatan ini bisa terus berjalan," terang Winda Mayasari, salah satu pengurus BEC yang kini kuliah di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Salatiga.
    Semangat para pelajar dan mahasiswa yang tergabung di BEC itu pun laik mendapatkan apresiasi. Mereka seakan ingin mengatakan, bahwa untuk ikut membantu mengurangi pemanasan global, tidak harus dengan program yang muluk-muluk, melainkan bisa dimulai dari diri sendiri, dari sekitar kita. [R]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar