Pengunjung

Senin, 14 Maret 2011

Menu Iga Sapi dan Lainnya di Jalan By Pass Cepu

Mau merasakan nikmatnya sup iga sapi spesial? Datanglah di warung makan Warna-Warni 2 yang berada di Jalan Pramuka atau Jalan By Pass, Cepu. Di sana, Budi Santoso (45) dan Praptiningtyas (40), siap meracikkan menu yang sangat menggugah selera.
Kipiawaian pasangan suami-istri yang juga pemilik warung makan Warna-Warni 1 di Jalan Pemuda No 45 B Cepu, dalam meracik bumbu, tak perlu diragukan. Sup iga sapi hanya salah satu menu yang ditawarkan, karena ada juga iga bakar, dan menu lain yang akan membuat lidah ketagihan.
Cha daun kaisar, berbagai menu ikan bakar, udang bakar, mie kuah, juga asem-asem, semua disediakan. "Tamu dari ExxonMobile sering sekali dimasakkan nasi goreng sea food dan cap jay goreng spesial," kata Praptiningtyas.
Ibu satu putra ini mengatakan, banyak para pejabat dan pegawai ExxonMobile yang sering makan di warungnya, termasuk pegawainya yang berasal dari luar negeri. "Orang-orang ExxonMobile sering datang ke sini. Termasuk pegawai asal luara negeri juga sering datang," terangnya.
Karena kalau datang secara berombongan, biasanya mereka kontak dulu, sehingga tidak perlu menunggu lama. "Kalau partai besar bisa booking terlebih dahulu, paling tidak, dua jam sebelum datang, agar kami bisa segera mempersiapkan masakan yang diinginkan," tutur Praptiningtyas yang disambut anggukan Budi Santoso, suaminya.

Semua Kalangan
Meski banyak tamu (pengunjung warung-Red) dari ExxonMobile, tetapi itu bukan berarti harga yang ditawarkan oleh warung makan di tengah sawah dengan pagar samping berupa bambu panda, ini hanya untuk kalangan orang berduit saja.
"Kami tidak cuma melayani pembeli dari kalangan atas saja, tetapi juga menengah ke bawah. Mengenai tempat, kami sengaja mendirikan warung ini di tengah sawah, karena akan memberikan suasana lain bagi pelanggan," terang Budi Santoso.
Buka dari pukul 08.00 - 20.00, dengan menu yang selalu baru. "Kami selalu menyediakan menu baru. Makanan fresh semua. Ini komitmen kami untuk memberikan pelayanan prima kepada semua pelanggan yang datang."
Berdiri pada Oktober 2007, kini warung makan milik orang tua Riko Santoso (18), ini dibantu dua orang pegawai dalam pengelolaannya. Ide pendirian warung makan ini, diinspirasi setelah gagal berulangkali dalam usaha, terutama di bidang perkayuan.
"Setelah gagal usaha di bidang kayu, kami tetap berpegang pada prinsip bahwa orang harus bertahan dulu dalam hidup, sembari bepikir untuk maju. Lambat laun, akhirnya terpikirlah untuk mendirikan warung makan ini," kata Budi Santoso. (Rosidi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar